Sukses

Fakta Gaji Warga Jakarta: Jauh di Bawah UMP, Perempuan Lebih Besar dari Laki-laki

Jakarta menurut data terakhir masih jadi provinsi dengan upah rata-rata tertinggi di seluruh Indonesia. Jauh di atas upah rata-rata buruh seluruh Indonesia di kisaran Rp 3,09 juta per bulan.

Diperbarui 14 Mei 2025, 22:17 WIB Diterbitkan 14 Mei 2025, 15:00 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Dedy Mulyadi (KDM) kembali menjadi perbincangan publik, usai melontarkan wacana dirinya bakal memberikan gaji Rp 10 juta kepada 2 juta kepala keluarga (KK) jika ia menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Terlebih nominal itu jauh realita pembayaran yang ada. Pasalnya, rata-rata upah atau gaji pekerja Jakarta saat ini tercatat masih lebih rendah dibanding upah minimum provinsi (UMP) DKI Jakarta sebesar Rp 5,39 juta per bulan.

Merujuk data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) milik Badan Pusat Statistik (BPS) terbaru, Rabu (14/5/2025), pendapatan rata-rata buruh di Jakarta per Februari 2025 hanya sebesar Rp 4,87 juta per bulan.

Jumlah itu merosot drastis dari besaran rata-rata gaji pekerja Jakarta per Agustus 2024, sebesar Rp 5,80 juta per bulan. Bahkan, jadi yang terkecil sejak era post pandemic di Februari 2023.

Kalau itu, upah buruh di Jakarta secara rata-rata berkisar Rp 5,07 juta per bulan. Angkanya konsisten di atas kisaran Rp 5 juta per bulan hingga Agustus 2024.

Pada Agustus 2023 besaran gaji rata-rata pekerja di ibu kota berada di angka Rp 5,53 juga per bulan. Sempat turun menjadi Rp 5,24 juta pr bulan di Februari 2024, sebelum melonjak jadi Rp 5,80 juta per bulan di Agustus 2024.

Adapun Jakarta menurut data terakhir masih jadi provinsi dengan upah rata-rata tertinggi di seluruh Indonesia. Jauh di atas upah rata-rata buruh seluruh Indonesia di kisaran Rp 3,09 juta per bulan.

Selain Jakarta, provinsi lain dengan gaji rata-rata di atas Rp 4 juta per bulan, yakni Kepulauan Riau dan Papua Tengah sebesar Rp 4,74 juta per bulan. Disusul Kalimantan Timur (Rp 4,43 juta per bulan), Kalimantan Utara (Rp 4,35 juta per bulan), Banten (Rp 4,16 juta per bulan), dan Papua Pegunungan (Rp 4,13 juta per bulan).

 

2 dari 3 halaman

Gaji Perempuan di Jakarta Lebih Besar dari Laki-laki

Fakta menarik lainnya, upah atau gaji pekerja perempuan di Jakarta ternyata masih lebih besar dari gaji pekerja laki-laki. Dengan perbandingan Rp 5,04 juta per bulan (perempuan) dibanding Rp 4,78 juta per bulan (laki-laki).

Padahal, secara nasional gaji perempuan masih lebih kecil dari laki-laki. Dengan perbandingan Rp 3,36 juta per bulan (laki-laki) dibanding Rp 2,61 juta per bulan (perempuan).

Adapun dari data tersebut, hanya di Jakarta saja pekerja perempuan bisa mendapat gaji lebih besar dari laki-laki. Secara gender, upah buruh wanita di provinsi lain masih lebih kecil dibanding pria. Dengan gap terbesar berada di Papua Tengah, dengan laki-laki Rp 5,34 juta per bulan dibanding perempuan Rp 2,74 juta per bulan.

 

3 dari 3 halaman

Tingkat Pengangguran Menurun

Meskipun demikian, tingkat pengangguran terbuka baik di Jakarta maupun nasional terpantau menurun. Tingkat pengangguran terbuka di Jakarta per Februari 2025 berada di kisaran 6,18 persen, lebih kecil dari Agustus 2024 sebesar 6,21 persen.

Namun, angka itu masih lebih besar dibanding tingkat pengangguran terbuka secara nasional, dengan prosentase 4,76 persen (lebih sedikit dari data Agustus 2024, 4,91 persen).

Jakarta sendiri jadi provinsi dengan tingkat pengangguran terbuka terbesar keenam. Di bawah Papua (6,92 persen), Kepulauan Riau (6,89 persen), Jawa Barat (6,74 persen), Banten (6,64 persen), dan Papua Barat Daya (6,61 persen).

EnamPlus