Sukses

Nuno Mendes Kantongi Mohamed Salah, Bukayo Saka, hingga Lamine Yamal: Bek Kiri Terbaik Dunia Saat Ini?

Musim 2024/2025 menjadi panggung pembuktian bagi Nuno Mendes. Bek kiri berusia 22 tahun ini tak hanya membawa PSG meraih gelar Liga Champions pertama mereka, tapi juga tampil sebagai sosok sentral dalam kesuksesan Timnas Portugal menjuarai UEFA Nations League.

Diperbarui 09 Jun 2025, 09:47 WIB Diterbitkan 09 Jun 2025, 09:47 WIB

Liputan6.com, Jakarta Musim 2024/2025 menjadi panggung pembuktian bagi Nuno Mendes. Bek kiri berusia 22 tahun ini tak hanya membawa PSG meraih gelar Liga Champions pertama mereka, tapi juga tampil sebagai sosok sentral dalam kesuksesan Timnas Portugal menjuarai UEFA Nations League.

Sejak melakoni debut bersama Portugal di usia 18 tahun, Mendes terus menunjukkan perkembangan pesat. Kini, ia menjelma menjadi salah satu full-back paling komplet di dunia sepak bola.

Kecepatan, kekuatan fisik, stamina luar biasa, serta kemampuan bertahan dan menyerang yang seimbang menjadikannya ancaman di kedua sisi lapangan.

PSG tidak ragu mengamankan masa depan sang pemain dengan kontrak jangka panjang. Di bawah asuhan Luis Enrique, Mendes berkembang pesat, baik secara teknis maupun taktis. Penampilannya sepanjang musim ini menegaskan statusnya sebagai bagian penting dalam proyek jangka panjang Les Parisiens yang tengah menatap era baru penuh ambisi.

2 dari 4 halaman

Menjinakkan Bintang-Bintang Dunia

Penampilan Mendes musim ini benar-benar impresif. Ia sukses mematikan pergerakan Mohamed Salah saat PSG menghadapi Liverpool di Liga Champions.

Tak berhenti di situ, ia juga mengunci Bukayo Saka di semifinal melawan Arsenal, serta menjadi mimpi buruk bagi Lamine Yamal – wonderkid Barcelona – dalam laga final Nations League antara Portugal vs Spanyol.

Yamal yang sebelumnya dielu-elukan usai tampil gemilang melawan Prancis, dibuat tak berdaya menghadapi Mendes. Salah satu momen paling mencolok terjadi saat Mendes melepaskan akselerasi luar biasa sebelum memberikan assist untuk gol Cristiano Ronaldo, sekaligus memperlihatkan bagaimana kecepatan dan kecerdikannya mampu mengecoh bek mana pun, bahkan yang disebut sebagai masa depan sepak bola Eropa.

3 dari 4 halaman

Sang Penentu di Laga Final

Laga final UEFA Nations League menghadirkan drama 120 menit penuh intensitas. Portugal sempat tertinggal lewat gol Martin Zubimendi, namun Mendes membalas dengan gol keras yang menyamakan kedudukan. Meski Ronaldo kembali mencetak gol penting, sorotan tetap tertuju pada Mendes yang tampil dominan di sektor kiri.

Masuknya Rafael Leao menambah daya gedor Portugal dari sisi kiri, berpadu apik dengan pergerakan Mendes yang terus memberi tekanan kepada pertahanan Spanyol. Keunggulan taktik dari pelatih Roberto Martínez juga jadi kunci, termasuk dalam mengisolasi pemain-pemain cepat seperti Nico Williams dan Oscar Mingueza.

Meskipun laga harus ditentukan lewat adu penalti, kemenangan 5-3 Portugal terasa pantas. Kiper Diogo Costa menjadi pahlawan dengan menepis tendangan Alvaro Morata, namun kontribusi Mendes sepanjang pertandingan tetap menjadi faktor penentu utama.

4 dari 4 halaman

Full-Back Modern yang Lengkap

Nuno Mendes kini menjadi gambaran ideal full-back modern: solid dalam bertahan, eksplosif saat menyerang, dan berani mengambil risiko.

Kombinasi insting bertahan ala era lama dengan gaya bermain progresif membuatnya tak hanya relevan, tapi juga menonjol di era sepak bola yang terus berevolusi.

Jika musim depan ia terus tampil konsisten, bukan tak mungkin nama Nuno Mendes akan benar-benar masuk dalam daftar kandidat Ballon d’Or. Dan jika demikian, dunia akan benar-benar menyadari bahwa generasi emas Portugal berikutnya sudah dimulai – dan Nuno Mendes ada di garis terdepan.

EnamPlus