, Berlin - Kanselir Jerman Friedrich Merz menyampaikan kritik terhadap operasi militer Israel di Gaza. Ia menyebut tingkat serangan yang terjadi belakangan ini "tak lagi bisa dibenarkan" atas dasar memerangi Hamas.
Hal tersebut disampaikan dalam wawancara televisi Jerman WDR, Senin (26/5/2025).
Baca Juga
Merz menyatakan, "menimbulkan penderitaan sebesar ini pada warga sipil, seperti yang terjadi dalam beberapa hari terakhir, tak lagi bisa dibenarkan sebagai perang melawan terorisme Hamas."
Advertisement
Ia juga menambahkan akan menghubungi langsung Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu untuk mengingatkan agar Israel "tidak bertindak berlebihan."
Menurutnya, meskipun karena ada "alasan historis," Jerman akan tetap berhati-hati dalam menyampaikan kritik dibanding mitra Eropa lainnya. Menurut Merz, jika hukum humaniter internasional dilanggar: "...maka Jerman dan kanselirnya juga harus angkat suara," dikutip dari laman DW Indonesia, Rabu (28/5/2025).
Respons ini disampaikan hanya beberapa jam setelah serangan udara Israel menghantam sebuah sekolah di Gaza utara yang menampung warga sipil pengungsi pada hari Senin (26/5) pagi waktu setempat. Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan setidaknya 25 orang tewas, termasuk anak-anak. Petugas medis menyebut banyak korban terjebak di bawah reruntuhan akibat serangan itu.
Sementara, militer Israel mengklaim bahwa mereka menargetkan pusat komando Hamas dan kelompok jihad Islam yang berada di dalam kompleks sekolah tersebut. Mereka mengklaim telah mengambil berbagai langkah untuk meminimalkan risiko terhadap warga sipil. Namun, serangan ini menambah panjang daftar korban sipil dan kembali memicu reaksi internasional.
Menteri Keuangan Jerman, Lars Klingbeil, mendukung kritik Kanselir Merz terhadap pemerintah Israel. Ia mengatakan bahwa Berlin berniat meningkatkan tekanan politik terhadap Tel Aviv di tengah serangan intensif di Gaza.
"Hal ini juga sudah disepakati dalam koalisi, dan itu langkah yang benar," ujarnya. Ia juga menyebut bahwa serangan militer Israel di Jalur Gaza melanggar standar hukum internasional.
"Sebagai Republik Federal Jerman, kami juga harus bersikap tegas kepada teman, mengingat tanggung jawab sejarah kami terhadap Israel, bahwa ada batas yang tak bisa lagi diterima," tambah Klingbeil.
Friedrich Merz calon kuat kanselir baru setelah partainya memenangkan suara terbanyak dalam pemilu Jerman, telah mengingatkan bahwa AS “tak banyak peduli” soal nasib Eropa. Apa maknanya bagi hubungan AS dengan negara berekonomi terbesar di Eropa ...