Sukses

Laznas Darunnajah Salurkan 463 Hewan Kurban ke Daerah Tertinggal

Laznas Darunnajah, mengelola pelaksanaan kurban secara transparan dan akuntabel. Laporan penyaluran disampaikan kepada para donatur secara berkala.

Diperbarui 06 Jun 2025, 23:28 WIB Diterbitkan 06 Jun 2025, 20:34 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Darunnajah menyalurkan ratusan hewan kurban ke wilayah-wilayah tertinggal dalam rangka Iduladha 1446 H. Program bertajuk Qurban Desa Tertinggal ini menyasar daerah yang selama ini jarang terjangkau distribusi daging kurban.

Ketua Laznas Darunnajah, Ustadz Zakiyanto Arief, mengatakan bahwa total 463 hewan kurban berhasil dihimpun tahun ini, yang terdiri dari 36 ekor sapi, 346 kambing, dan 81 domba. Hewan-hewan tersebut akan disalurkan ke sejumlah wilayah, termasuk Muko-Muko (Bengkulu), Lampung Timur, Banten, Cirebon, Sukabumi, dan Karawang.

“Pada program kurban tahun ini mengangkat tema Qurban Desa Tertinggal, kami ingin memastikan bahwa seluruh masyarakat Indonesia, terutama yang tinggal di wilayah pelosok dan terpencil, bisa ikut berbahagia merasakan daging kurban meski hanya setahun sekali,” ujar Ustadz Zaki dalam keterangan pers, Jumat (6/6/2025).

Laznas Darunnajah, kata Zaki, mengelola pelaksanaan kurban secara transparan dan akuntabel. Laporan penyaluran disampaikan kepada para donatur secara berkala. Selain itu, lembaga ini telah mengembangkan sistem manajemen digital untuk mempermudah proses distribusi dan pelacakan.

“Dengan sistem ini, jumlah hewan kurban yang disalurkan dan titik-titik distribusi dapat dipantau secara transparan,” ungkapnya.

 

2 dari 2 halaman

Sarana Pemberdayaan Ekonomi Umat

Zaki menambahkan bahwa pelaksanaan kurban tidak hanya sebagai bentuk ibadah, tetapi juga sarana pemberdayaan ekonomi masyarakat di daerah tertinggal. “Program ini sekaligus menjadi bagian dari upaya pemberdayaan ekonomi dan sosial masyarakat desa, memperkuat solidaritas, dan menumbuhkan semangat gotong royong,” jelasnya.

Ke depan, Laznas Darunnajah siap berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memperluas jangkauan penyaluran. “Pendekatan ini terbukti efektif dalam memperluas manfaat kurban dan memperkuat syiar Islam,” kata Zaki.

Menteri Agama Nasaruddin Umar turut mengapresiasi program ini. Ia menyebut Laznas Darunnajah sebagai lembaga zakat nasional berbasis pesantren yang memiliki peran strategis dalam mendorong gerakan filantropi Islam.

“Peran Laznas Darunnajah sebagai lembaga zakat nasional berbasis pesantren diharapkan mampu menjadi motor penggerak filantropi Islam dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program-program nyata seperti penyaluran hewan kurban ke desa tertinggal,” ujar Nasaruddin.