Liputan6.com, Jakarta - Sberbank, bank terbesar di Rusia, resmi memperkenalkan obligasi terstruktur berbasis bitcoin sebagai bagian dari produk investasi terbarunya. Langkah ini menandai kemajuan signifikan dalam integrasi mata uang kripto ke dalam sistem keuangan tradisional Rusia.Â
Melansir Bitcoin.com News, Kamis (5/6/2025), sebagai lembaga dengan aset kelolaan lebih dari USD 550 miliar atau setara Rp 8,9 triliun (asumsi kurs Rp 16.318 per dolar AS), keputusan Sberbank membawa pengaruh besar terhadap persepsi pasar terhadap aset digital.
Tahap Awal Rencana
Pada tahap awal, obligasi bitcoin ini hanya ditawarkan kepada sekelompok kecil investor yang telah memenuhi syarat tertentu. Namun, pihak bank menyatakan mereka berencana memperluas akses instrumen ini kepada lebih banyak investor dalam waktu dekat.Â
Advertisement
Produk ini menawarkan dua potensi keuntungan sekaligus bagi para pemegangnya, yakni dari kenaikan harga bitcoin yang dihitung dalam dolar Amerika Serikat, serta dari penguatan nilai dolar terhadap mata uang rubel Rusia.
Meskipun instrumen ini berbasis aset kripto, seluruh nilai investasi dihitung dalam rubel Rusia, sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Dengan peluncuran ini, Sberbank menjadi lembaga keuangan pertama di Rusia yang membuka pasar kripto secara legal bagi investor individu yang telah memenuhi standar kelayakan.Â
Langkah ini sejalan dengan regulasi terbaru dari bank sentral Rusia, yang kini mulai mengizinkan lembaga keuangan untuk mengembangkan berbagai produk investasi terkait mata uang digital, termasuk sekuritas, derivatif, dan aset keuangan digital lainnya.
Berikan Sejumlah Persyaratan
Meski demikian, pihak regulator tetap menetapkan sejumlah persyaratan ketat, seperti kewajiban untuk memiliki cakupan modal penuh serta adanya batasan jumlah investasi per individu. Selain itu, lembaga keuangan tetap dilarang melakukan investasi langsung ke dalam mata uang kripto itu sendiri.
Ke depan, Sberbank menyatakan komitmennya untuk mengembangkan lebih banyak produk investasi kripto serupa. Bank ini menyebut sedang mempertimbangkan penerbitan obligasi berbasis mata uang digital lain seperti Ethereum (ETH), Solana (SOL), dan XRP.Â
Jika rencana ini berjalan sesuai harapan, maka obligasi-obligasi kripto tersebut dapat segera didaftarkan di Bursa Efek Moskow, membuka akses lebih luas kepada investor lokal.
Advertisement
Berencana Tawarkan Instrumen Keuangan Lain
Selain obligasi, Sberbank juga berencana menawarkan instrumen keuangan lain seperti kontrak berjangka atau futures kepada para nasabahnya.
Produk-produk ini nantinya dapat diakses melalui platform investasi milik bank setelah Bursa Efek Moskow meresmikan peluncuran pasar sekuritas terkait kripto yang direncanakan pada bulan Juni 2025. Ini akan menjadi langkah penting dalam memperluas legalitas dan akses investasi kripto bagi publik di Rusia.
Pengumuman dari Sberbank ini sekaligus menegaskan bahwa minat investor Rusia terhadap instrumen investasi kripto terus meningkat. Banyak dari mereka melihat potensi keuntungan tinggi yang ditawarkan aset digital seperti bitcoin, terutama karena volatilitas dan pertumbuhannya yang cepat.Â
Jika tren ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin Rusia akan menjadi salah satu pasar kripto paling aktif di kawasan Eurasia, terutama jika didukung oleh regulasi yang semakin akomodatif.
Â
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.