Sukses

Trump Larang Warganya Masuk ke AS, Iran: Mentalitas Rasis

Bagaimana pernyataan Iran selengkapnya? Simak laporannya di bawah ini.

Diperbarui 08 Jun 2025, 12:07 WIB Diterbitkan 08 Jun 2025, 12:07 WIB

Liputan6.com, Teheran - Iran pada Sabtu (7/6/2025), mengecam larangan perjalanan yang diberlakukan Amerika Serikat (AS) terhadap warga Iran dan warga dari 11 negara lain yang mayoritas berasal dari Timur Tengah dan Afrika.

Presiden AS Donald Trump pada Rabu (4/6) menandatangani perintah eksekutif yang menghidupkan kembali pembatasan perjalanan secara luas, menggemakan larangan pada masa jabatan pertamanya. Kebijakan ini disebut-sebut sebagai upaya demi keamanan nasional, menyusul serangan bom molotov dalam pawai pro-Israel di Colorado, Minggu (1/6).

Direktur Jenderal Urusan Warga Iran di Luar Negeri pada Kementerian Luar Negeri Iran Alireza Hashemi-Raja menyebut kebijakan —yang akan mulai berlaku pada 9 Juni— sebagai "tanda nyata dominasi mentalitas supremasi dan rasis di kalangan para pembuat kebijakan AS".

Keputusan itu, tambahnya, menunjukkan permusuhan mendalam para pengambil keputusan di AS terhadap rakyat Iran dan umat muslim. Demikian seperti dikutip dari CNA.

Selain Iran, larangan dari AS ini menargetkan warga dari Afghanistan, Myanmar, Chad, Kongo-Brazzaville, Guinea Khatulistiwa, Eritrea, Haiti, Libya, Somalia, Sudan, dan Yaman. Larangan parsial juga diberlakukan terhadap para pelancong dari tujuh negara lain, termasuk Laos.

Hashemi-Raja mengatakan bahwa kebijakan ini melanggar prinsip-prinsip dasar hukum internasional dan merampas hak ratusan juta orang untuk bepergian hanya karena kebangsaan atau agama mereka.

Pejabat kementerian luar negeri yang sama menyebut larangan ini sebagai bentuk diskriminasi dan menambahkan bahwa hal ini akan menimbulkan tanggung jawab internasional bagi pemerintah AS, tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.

2 dari 2 halaman

Hubungan AS-Iran

Iran dan AS memutuskan hubungan diplomatik tidak lama setelah Revolusi Islam 1979. Hubungan kedua negara tetap tegang sejak saat itu.

AS merupakan rumah bagi komunitas Iran terbesar di luar Iran.

Menurut data dari Kementerian Luar Negeri Iran, pada 2020 terdapat sekitar 1,5 juta warga Iran yang tinggal di Negeri Paman Sam.

EnamPlus