Sukses

Petronas Bakal PHK 5.000 Pekerja, Ada Apa?

Semua yang terdampak PHK bakal diinformasikan secara bertahap hingga tahun depan, 2025. Apa yang terjadi sebenarnya? Simak penjelasan berikut ini.

Diperbarui 09 Jun 2025, 13:02 WIB Diterbitkan 09 Jun 2025, 13:02 WIB

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) juga melanda perusahaan di Malaysia.

Petronas akan memangkas sekitar 10 persen tenaga kerjanya sebagai bagian dari restrukturisasi besar untuk mengurangi biaya di tengah jatuhnya harga minyak mentah, kantor berita keuangan Bloomberg melaporkan.

"Perusahaan minyak dan gas milik negara Malaysia itu berencana untuk memangkas lebih dari 5.000 pekerja," kata CEO Tan Sri Tengku Muhammad Taufik Aziz dalam jumpa pers seperti dikutip dari Malay Mail, Senin (9/6/2025).

"Semua yang terdampak akan diinformasikan secara bertahap hingga tahun depan," katanya.

Ia menambahkan bahwa Petronas juga akan membekukan semua promosi dan perekrutan hingga Desember 2026.

“Margin menyusut, ladang minyak semakin mengecil. Akan sulit untuk memenuhi target dividen dengan harga minyak saat ini," tambahnya.

Petronas berkontribusi sekitar 10 persen dari pendapatan Malaysia pada tahun 2024 melalui dividen dan pajak.

Tengku Taufik mengatakan Petronas mendasarkan anggarannya pada harga minyak Brent sekitar US$75 hingga US$80 per barel.

Menurut Bloomberg, patokan global saat ini berkisar di dekat US$65 per barel.

Harga telah turun sekitar 13 persen tahun ini karena ketegangan perdagangan membebani pertumbuhan global dan OPEC+ meningkatkan produksi.

Adapun pendapatan bersih Petronas turun 32 persen pada tahun 2024, setelah penurunan 21 persen pada tahun 2023.

EnamPlus